Lembaga Pers Mahasiswa Setara Unswagati - Cirebon. Diberdayakan oleh Blogger.
Home » , » Pemira Unswagati (Pemilihan Raya Mahasiswa) 2011

Pemira Unswagati (Pemilihan Raya Mahasiswa) 2011

Written By Lembaga Pers Mahasiswa Setara on Sabtu, 25 Februari 2012 | 17.46


Dua bulan yang lalu tepatnya pada Tanggal 26 Oktober 2011 merupakan pesta demokrasi di Universitas yang kita cintai. Pemilihan presidan,wakil presiden dan DPM U (PEMIRA) untuk masa jabatan periode 2011 s/d 2012 diikuti oleh dua calon kandidat dari 2 partai yang sudah lolos verifikasi . Partai yang menjadi peserta adalah partai  nomor 1 yaitu Partai Pendidikan dengan capresnya Ginanjar Saputra (Faperta) berpasangan dengan cawapres yaitu Wahyu Erlangga (FE) bersaing dalam pemilihan dengan partai nomor 2 yaitu Partai Mawar yang mengususng cawapres Ade Purnama (FH) berpasangan dengan cawapresma Kasman (FKIP) . SETARA secara ekslusif meliput proses pesta demokrasi pada saat itu  di setiap TPS yang disediakan PPUM. 

Dalam liputan yang kami lakukan Setara berkesempatan melakukan wawancara kepada beberapa mahasiswa yang berada disekitar TPS tentang pendapat dan  harapan kedepan mengenai PEMIRA , dari hasil wawancara salah satu mahasiswi bernama Melinda (FKIP) menyatakan untuk PEMIRA saat ini kurang sosialisasi sehingga baru tahu hari ini, lain dengan pendapat mahasiswa bernama Adi (FH) yang menyatakan dengan adanya PEMIRA mahasiswa berharap mahasiswa dapat lebih berperan aktif dalam fungsi kontrol terhadap kebijakan kampus dan presma yang terpilih nantinya dapat berperan menjadi pemimpin dalam memperjuangkan hak mahasiswa yang belum terpenuhi oleh kampus. Terlepas dari pendapat tersebut  reporter Setara melihat proses pemilihan yang terjadi setiap TPS berjalan dengan lancar dan kondusif sampai waktu akhir yang ditentukan di setiap  TPS. Setelah TPS ditutup para petugas membawa kotak suara  ke kampus 1 untuk dihitung secara terbuka dan disaksikan oleh perwakilan partai serta jajaran bagian kemasiswaan.

 Perhitungan dimulai  pada pukul 16.30 waktu kampus 1 dan dimulai dengan menghitung kotak suara partai untuk TPS kampus 1. Perhitungan berjalan lancar karena untuk kotak TPS 1 dengan keunggulan sementara partai pendidikan,dalam perhitungan  kotak suara kedua terjadi perbedaan jumlah kertas suara antara yang memilih denga surat suara didalam kotak suara yang dihitung ulang tetapi pada saat itu tidak menjadi permasalahan karena dapat dibedakan mana yang sah dan yang tidak karena ketua TPS 2 membubuhkan ttd pada surat suara di TPS tersebut. Pada perhitungan kotak suara pada TPS 3 terjadi perdebatan hebat karena terdapat selisih surat suara yang tidak dapat dibedakan sehingga perhitungan ditunda dan dilanjutkan pada kotak suara untuk cawapres dan wapresma di kampus 1.

Perhitungan untuk kotak suara TPS kampus 1 berjalan dengan lancar dengan keunggulan sementara pasangan yang diusung partai pendidikan, berlanjut pada kotak suara kampus 2 kembali terulang perbedaan surat suara sehingga menuai protes dari salah satu partai yang mengindikasikan bahwa telah terjadi kecurangan dan menuntut untuk kotak suara yang bermasalah diadakan pemilihan ulang yaitu kampus 2 dan kampus 3. Perdebatan terus berjalan sampai Waktu menunjukan hampir tengah malam perdebatan antara ppum dan paratai pendidikan menjadi sangat alot walupun ditengahi oleh WR III tetapi Partai Pendidikan tetap bersikeras diadakan pemilihan ulang demi terciptanya proses demokrasi yang jujur terlepas dari siapapun yang nanti akan menang.

 Dan pada akhirnya sekitar jam 02.00 dinihari menghasilkan kesepakatan untuk diulang dengan bukti berita acara dari PPUM yang ditandatangani oleh saksi –saksi dari masing-masing partai . Karena kesepakatan secara lisan sudah didapat banyak sebagaian saksi keluar dari tempat perhitungan untuk menunggu berita acara yang sedang dibuat oleh PPUM. Tanpa disangka dan diduga situasi kembali memanas karena tiba-tiba Ketua PPUM,Bawaslu,dan Saksi  dari Partai Mawar menghilang entah kemana, keadaan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan semua pihak terutama para kader partai pendidikan. Sehingga terjadi swepping  (pencarian) sampai ke ruang WR III dan kantor PPUM. Karena tidak menemukan maka pencarian dilakukan secara bersama-sama diseluruh sisi kampus 1 sampai kepada ruang DKM yang dicurigai jadi tempat persembunyian. Dan akhirnya ketika ruang DKM dapat terbuka lewat jendela dan cahaya lampu di nyalakan ternyata pihak PPUM,BAWALU dan beberapa saksi dari partai mawar sedang sembunyi didalamnya spontan para mahasiswa baik dari partai pendidikan maupun mahasiswa dari organisasi internal marah dan berteriak menanyakan maksud serta latar belakang tindakan yang tidak mencerminkan kedewasaan seorang mahasiswa atas tanggung jawab yang diembannya. Akhirnya tepat pada jam 03.00 massa dapat ditenangkan dengan syarat   PPUM ,BAWASLU serta Saksi Partai Mawar mau melanjutkan kesepakatan yang sudah diambil dengan melanjutkan kepada berita acara pemilihan ulang di TPS bermasalah. Forum pun dilanjutkan kepada pembahasan berita acara tetapi mahasiswa dari partai pendidikan menuntut PPUM untuk berkata jujur atas perintah siapa bersembunyi dan lari dari kesepakatan dan tanggung jawabnya. Pihak PPUM yang terdesak dengan gemetar  menjawab hal tersebut dilakukan karena kemauan sendiri dengan alasan kelelahan,sebuah alasan yang begitu klise didengar karena bukan hanya PPUM yang lelah tapi semua pihak yang berada di tempat perhitungan merasakan hal tersebut, yang menjadi pertanyaan besar dibenak mahasiswa yang berada di saat itu mengapa mereka bersembunyi secara bersama-sama sampai BAWASLU juga ikut sembunyi,ada apa? Apakah ini pengkondisian dari pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan proses demokrasi yang jujur atau ada pihak yang tidak menginginkan salah satu partai menang. setelah didesak berkali-kali PPUM   tetap menjawab seperti itu  dan WR III meminta untuk melanjutkan agenda berita acara untuk terjadinya efektivitas waktu yang sudah hampir pagi. 

Akhirnya tepatnya pada pukul 03.30 berita acara pemilihan ulang ditandatangani sebagai kesepakatan tertulis demi terciptanya proses demokrasi yang jujur dan adil. Pemilihan ulang dilakukan selang 5 hari kedepan tepatnya hari senin dengan teknis penghitungan suara dilakukan langsung di setiap TPS. Dari hasil pemilihan suara partai mawar unggul di kedua TPS tetapi setelah di komulatifkan dengan hasil TPS kampus 1 kemenangan diraih oleh partai pendidikan baik jumlah pemilih partai maupun cawapres.  Hasil pemilihan tersebut telah di syahkan dalam berita acara sebagai acuan SK Rektor tentang pengesahan presma dan wapres serta anggota DPM U setahun kedepan. Sampai berita ini dibuat presiden mahasiswa terpilih yaitu Ginanjar Saputra (Faperta) dan Wakil Presiden terpilih Wahyu Erlangga (FE) telah membentuk Kabinet dengan nama Kabinet Kerakyatan yang mempunyai visi kolektif mandiri humanis. kita berharap para pemimpin BEM Universitas yang terpilih dari proses PEMIRA ini dapat mengemban amanah yang diberikan  dengan selalu membiasakan kebenaran dan harapan untuk PEMIRA kedepan bisa lebih baik dalam proses dan nilai-nilai demokrasi yang terkandung didalamnya. 


 (Raj-Mht)
  

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SETARA NEWS - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger