Judul : Wanita dan Media Massa
Pengarang : Hj. Siti Sholihati, MA
Penerbit : Teras
Tahun : 2007
Buku berjudul Wanita
& Media Massa ini menjelaskan ketertarikan penulis tentang citra wanita
dalam iklan di televisi yang menjadikan wanita sebagai pelengkap the
second class. Stereotip
wanita digambarkan sebagai mahluk lemah emosional,melakukan peran domestik inferior dari pria dan selalu mengalah terhadap pria. Wacana kultural
ini mampu bertahan lama di masyarakat sebagai akibat dari proses
sosialisasi di masyarakat. Salah satu agen sosialisasi tersebut adalah televisi
yang memiliki peran stategis sebagai agent of change. Menu acara yang
kuantitatif yang padat dengan pesan pesan iklan (sponsor) yang semakin
menyudutkan wanita.
Buku ini berupaya
menemukan mainstream
pencintraan wanita yang selalu menjadi
objek produk yang tidak hanya untuk
menjadi bintang iklan yang sesuai kebutuhan wanita. Bahkan menjadi objek iklan yang
sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kebutuhan wanita. Dan dalam jenis
iklan yang menawarkan kebutuhan rumah tangga selalu menampilkan wanita sebagai objek,
bahkan menjadi single player. Hal ini menarik karena kebutuhan rumah tangga
tidak hanya monopoli kebutuhan wanita tetapi kebutuhan dasar setiap orang baik
wanita maupun pria.
Dari fakta
tersebut buku ini menjelaskan bahwa citra wanita sebagai pilar rumah tangga. Wanita dijadikan sentral
sebagai karakter bintang yang super mom,
serba bisa menjadi ibu dan istri. Dan citra wanita yang sebagai pesolek. Citra
ini terlihat dari iklan yang mengharuskan wanita tampil sempurna setiap saat.
Seperti wanita sedih jika tidak bisa tampil sempurna, dan selalu ingin jadi
pusat perhatian dan menjadi berperilaku konsumtif. Dan citra pada iklan
terlihat sebagai sosok yang memikat, dengan cara berjalan tak sewajarnya dan
cenderung berlebihan. Wanita akan merasa bangga dan puas jika memiliki badan
yang langsing,
bibir dan mata indah, rambut bagus sehingga pria selalu
memperhatikannya.
Dengan gamblang buku ini
mengatakan iklan di televisi menganut ekonomi kapitalis yang pro status Quo yang yang diwarnai dengan
male dominated culture. Dan
menjelaskan bahwa tujuan dasar iklan adalah menjual produk dan ada kepentingan
ekonomis dan iklan ditelevisi banyak
mengekploitasi kaum wanita untuk kepentingan ekonomi kapitalis. Dan penulis
menjelaskan bahwa fenomena kultural tentang penguatan stereotip adalah
menumpang pada ideologi utama yang dijadikan panutan.
Buku ini menjelaskan
fenomena yang ada pada dunia periklanan indonesia, dan mengajarkan pada wanita
bahwa mereka bukan hanya bisa berkutat pada ranah domestik saja dan
menghilangkan stereotip tradisional yang sebagai pemuja pria.
(Ani)
(Ani)
0 komentar:
Posting Komentar