“Padahal sewaktu saya
menyetorkan rokok itu (di ruangan Wakil Rektor III Unswagati), di situ sedang
ramai. Ada beberapa karyawan dan dosen. Ya mereka semua diam saja, seolah sudah
menjadi kebiasaan.” – Salah seorang Mahasiswa penerima Beasiswa kepada Setara.
Cirebon, Setaranews.com – Beberapa waktu lalu di
akhir Desember 2012, kampus satu Unswagati cukup dibuat geger dengan adanya berita beberapa mahasiswa penerima Beasiswa
periode tahun 2012-2013 yang mengaku dimintai rokok oleh Salah seorang bidang
Rektor III Unswagati sebanyak dua Bungkus ketika mereka hendak mengambil uang
beasiswanya di ruangan Wakil Rektor III Unswagati.
Namun, hal itu
kemudian dibantah oleh staf Wakil Rektor III Unswagati, Sangaji.
“Rokok yang
kemarin dari mahasiswa itu, saya hanya meminta tolong buat ambilkan dulu di
KOPMA (Koperasi Mahasiswa), tapi ternyata malah
sudah dibayar. Jadi ini hanya salah paham saja. Karena saya juga baru kali ini
mengurus beasiswa dan tidak pernah meminta rokok.” Ujarnya saat dikonfirmasi oleh Setara di Ruangan Wakil
Rektor III Unswagati.
Selain mahasiswi tadi,
ada lagi mahasiswa penerima Beasiswa warga dari salah satu Fakultas di Kampus III yang juga enggan
untuk menyebutkan namanya mengaku kepada Setara pernah dimintai rokok oleh
salah seorang bidang Wakil Rektor III Unswagati saat mengambil beasiswa dengan
dalih sebagai ongkos terima kasih.
Salah seorang
mahasiswi Fakultas Pertanian yang juga penerima beasiswa, Yanesa P menyatakan
bahwa dia tidak memberikan Rokok ketika mengambil uang beasiswa itu. ”Waktu itu
sih mereka nyindir-nyindir gitu
bahasanya, gak ngomong
terang-terangan. Tapi ya saya cuekin saja.
Pura-pura gak dengar. Akhirnya saya sih gak ngasih apa-apa (*rokok), malesin
banget ngasih rokok segala. Tapi
ternyata, belakangan saya baru tahu kalau
beberapa temen saya (penerima beasiswa) malah kena.” Ujarnya kepada Setara.
Sudah setengah
abad lebih lembaga pendidikan ini berdiri. Usia yang sudah lebih dari matang
seharusnya diimbangi dengan kematangan sumber daya manusianya. Tidak hanya itu,
dari segi kualitas, fasilitas, dan pelayanan pun sudah selayaknya menjunjung
semangat Tri Darma Perguruan Tinggi. Sudah seringkali Civitas Unswagati
mendengar tentang konsep Rektor Unswagati perihal Nawa Karya, yang salah satunya adalah mengedepankan pelayanan yang
terbaik terhadap Mahasiswa.
Namun, adanya beberapa pengakuan Mahasiswa Penerima
Beasiswa yang kemudian dibantah oleh Staf Bidang Wakil Rektor III Unswagati
tentang praktik pungli dalam bentuk rokok
sangat menciderai nilai profesionalisme dan kejujuran dalam falsafah
Nawa Karya.
Reporter : Nia dan Faldi
Editor : Santosa
0 komentar:
Posting Komentar